liputan-berita.com – Terkait kemarau panjang yang berlangsung di sitaro Pemerintah Daerah lewat Badan Penanggulangan Bencana Daerah, (BPBD) dirikan posko darurat kekeringan. “Selain posko terpadu BPBD juga mendirikan posko lapangan di wilayah Siau Timur dan Tagulandang,”ujar Joickson Sagune Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pemkab Sitaro. Di jelaskan kendaraan penyupali air bersih yang di kerahkan untuk menolong penduduk sebanyak empat unit, tiap-tiap tiga unit di Siau dan satu unit di Tagulandang. https://www.hunanbardstown.com/
“Kendaraan yang kami menggunakan seluruhnya berjumlah empat umit, masing-masing, tiga di wilayah Siau dan satu beroperasi di Tagulandang,”ungkapnya. Joickson Sagune memastikan proses suplai air bersih kepada penduduk di jalankan berdasarkan usulan dari Pemerintah Kampung dan Kelurahan.
“Kami menghendaki usaha yang di jalankan dapat memenuhi keperluan air bersih bagi penduduk di Pulau Siau dan Tagulandang meskipun cuma cuman untuk pemenuhan keperluan air minum,”tutup Joickson Sagune.(AA)
Posko Penanggulangan Musim Kemarau
Posko penanggulangan musim kemarau ini telah melibatkan beragam pihak, juga jajaran pemerintah daerah yang berkomitmen untuk sedia kan akses air bersih kepada warga. Dengan adanya Posko ini dan perlindungan dari Penjabat Bupati Sitaro, di inginkan kemarau panjang tidak bakal ulang jadi ancaman yang tak terselesaikan bagi penduduk Sitaro. https://limedlabs.com/
“Upaya ini adalah perumpamaan konkret bagaimana pemerintah daerah dapat merespons tantangan lingkungan yang kian mendesak untuk di berikan solusi yang efektif,” ujar mantan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulut ini.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja menyebutkan respon atas kekeringan pada musim kemarau th. ini pertama-tama di prioritaskan pada pemenuhan keperluan nova88 login air bersih untuk masyarakat. Setelah air bersih terpenuhi air di alirkan untuk daerah-daerah irigasi atau lahan-lahan pertanian.
Untuk konsumsi air bersih, Kementerian PUPR menerapkan tiga strategi. Pertama mengoptimalkan proses eksisting lakukan langkah-langkah cepat/darurat untuk wilayah terdampak. Kedua, membangun sumur bor baru pada wilayah dengan intensitas hujan rendah. Dan ketiga lakukan pemantauan pada 13 waduk utama untuk memastikan tampungan air selamanya optimal.
Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Slemean Kembang Aplikasi Simantab Untuk Memonitor Kondisi Gunung